SISTEM BILANGAN
Sistem bilangan
(number system) adalah
suatu cara untuk
mewakili besaran dari suatu
item fisik. Sistem
bilangan yang banyak
dipergunakan oleh manusia adalah system bilangan desimal, yaitu sistem
bilangan yang menggunakan 10 macam symbol untuk mewakili suatu besaran. Sistem ini
banyak digunakan karena
manusia mempunyai sepuluh jari untuk
dapat membantu perhitungan.
Lain halnya dengan komputer, logika di komputer diwakili
oleh bentuk elemen dua keadaan yaitu off(tidak ada arus) dan on (ada arus).
Konsep inilah yang dipakai dalam sistem bilangan binary yang mempunyai
dua macam nilai
untuk mewakili suatu besaran
nilai. Selain sistem bilangan
biner, komputer juga menggunakan sistem bilangan biner, oktal dan heksadesimal.
Sistem bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base atau disebut juga radix) tertentu. Basis yang dipergunakan oleh masing-masing sistem bilangan tergantung pada bobot bilangan yang dipergunakan. Sistem bilangan yang dibutuhkan untuk mempelajari bahasa assembler adalah
- Bilangan Desimal
Pada sistem desimal ( lat. decum =10 ), seperti telah kita ketahui bersama bahwa sistem ini berbasis 10 dan mempunyai 10 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Setiap tempat mempunyai nilai kelipatan dari 100 , 101 , 102 , dst . Penulisan bilangan terbagi dalam beberapa tempat dan banyaknya tempat tergantung dari besarnya bilangan. Setiap tempat mempunyai besaran tertentu yang harga masing-masing tempat secara urut dimulai dari kanan disebut
Contoh :
Kebiasaan sehari-hari harga suatu bilangan desimal dituliskan dalam
bentuk yang mudah sbb :
10932 = 1 . 10000 + 0
. 1000 + 9
. 100 + 3
. 10 + 2 . 1
= 1 . 104 + 0
. 103 + 9
. 102 + 3
. 101 + 2 . 100
Sistem Biner ( lat. Dual ) atau “duo” yang berarti 2, banyak dipakai untuk sinyal elektronik dan pemrosesan data. Kekhususan sistem biner untuk elektronik yaitu bahwa sistem biner hanya mempunyai 2 simbol yang berbeda, sehingga pada sistem ini hanya dikenal angka “ 0 “ dan angka “1 “.
Contoh :
Dari
gambaran di atas seperti halnya pada sistem desimal, cara penulisannya dapat
dinyatakan secara langsung sbb :
10101 = 1 . 24
+ 0 . 23 +
1 . 22
+ 0 . 21 +
1 . 20
Dual = 1 . 16 + 0 . 8 + 1 .
4 + 0
. 2
+ 1 . 1
= 21 (desimal)
Setiap tempat pada bilangan biner mempunyai kelipatan 20, 21, 22, 23 dst. yang dihitung dari kanan kekiri.
3. Bilangan Oktal
Aturan pada sistem oktal ( lat. okto = 8 ) sama dengan aturan yang dipergunakan pada sistem bilangan desimal atau pada sistem bilangan biner. Pada bilangan oktal hanya menggunakan 8 simbol yaitu angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 dan setiap nilai tempat mempunyai kelipatan 80 , 81 , 82 , 83 , 84 , dst.
Contoh :
3174 = 3
. 83 +
1 .
82 + 7
. 81 + 4
. 80
= 3
. 512 + 1
. 64 + 7
. 8 +
4 .
1
= 1660
4. Bilangan Heksadesimal
Sistem Heksadesimal yang juga disebut Sedezimalsystem, banyak dipakai pada teknik komputer. Sistem ini berbasis 16 sehingga mempunyai 16 simbol yang terdiri dari 10 angka yang dipakai pada sistem desimal yaitu angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E dan F. Keenam huruf tersebut mempunyai harga desimal sbb : A = 10; B = 11; C = 12; D =13; E = 14 dan F = 15. Dengan demikian untuk sistem heksadesimal penulisanya dapat menggunakan angka dan huruf.
Contoh :
2AF3 = 2
. 163 +
10 .
162 + 15
. 161 + 3
. 160
= 2
. 4096 + 10
. 256 + 15
. 16 +
3 .
1
= 1095 (desimal)
Demikian pembahasan tentang Sistem Bilangan. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar